Kenapa Aku Pecat Secretary ku (18SX/18PL)

Ahad, Mei 24, 2009

From: Haifa Salwa


Dua minggu yang lalu merupakan ulang tahunku
yang ke-35 dan mood-ku tidak terlalu baik pada
pagi itu. Aku turun untuk sarapan dengan harapan
isteriku akan mengucapkan dengan penuh sukacita.
"Selamat Ulang Tahun suamiku tersayang"
Waktu berlalu dan bahkan dia tidak mengucapkan
selamat pagi.

Aku berpikir, ya, itulah isteri, tapi mungkin
anak-anakku akan ingat kalau hari ini aku
berulang tahun.. Anak-anak datang ke meja makan
untuk sarapan namun mereka juga tidak mengatakan
satu patah katapun. Akhirnya aku berangkat ke bilik
tidur dengan perasaan penuh kecewa dan sedih.
Di pejabat, Ketika aku masuk ke pejabat, sekertariku,
Janet, menyapaku "Selamat pagi Boss, Selamat
Ulang Tahun"
Dan akhirnya aku merasa sedikit terubat mengetahui
ada seseorang yang mengingat hari ulang tahunku.

Aku bekerja sampai tengah hari dan kemudian
Janet mengetuk pintu bilikku dan berkata, Apakah
tuan tidak menyadari bahwa hari ini begitu cerah di luar
dan hari ini adalah hari ulang tahun tuan, mari kita
pergi lunch, hanya kita berdua.

Aku berkata "Wow!", itu adalah perkataan yang
luar biasa yang saya dengar hari ini, mari kita pergi.
Kami berdua pergi lunch. Kami tidak pergi ke tempat
di mana kami biasanya lunch, tetapi kami pergi ke
tempat yang sepi. Kami memesan 2 gelas fresh orange
dan menikmati makanan tengahari kami.

Dalam perjalanan pulang ke pejabat, Janet berkata,
"Anda tahu ini adalah hari yang begitu indah, kita
tidak perlu kembali ke pejabat kan ?
"Tidak perlu, saya pikir tidak perlu" jawabku.
Lalu dia mengajak saya untuk rehat ke apartmentnya.
Setelah tiba di apartmentnya, dia berkata.. Tuan, jika tuan
tidak keberatan, saya akan pergi ke ruang tidur dan
berpakaian seksi sedikit.."

"Tentu saja boleh", sahutku dengan gembira.
Dia pergi ke kamar tidur dan kira-kira enam minit
kemudian dia keluar membawa kek ulang tahun yang
besar diiringi oleh isteri, anak-anakku dan sejumlah
rakan kerja kami sambil menyanyikan lagu Selamat
Ulang Tahun.

Aku hanya duduk terpaku di sana ,
Di sebuah sofa panjang, telanjang tanpa sehelai
benang……

0 ulasan:

Catat Ulasan

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP